Sejarah Prince of Persia



Dahulu pada abad ke-6 Kerajaan Persia memiliki daerah kekuasaan yang sangat luas dan terkenal memiliki tentara yang kejam. Selain Kerajaan Persia memiliki raja yang bijaksana, saat itu Kerajaan Persia juga memiliki pangeran - Pangeran yang gagah berani dan menjunjung tinggi hukum.

Dastan anak Yatim piatu di Kerajaan Persia tiba-tiba berubah nasibnya setelah diadopsi oleh raja Persia. Meski telah memiliki dua orang putra, Raja Sharaman tetap memutuskan membawa Dastan kecil ke dalam istananya raja yang megah. Sang raja percaya ada sesuatu di diri Dastan sehingga Raja mengangkatnya jadi putra ketiga.

Seiring waktu, para pangeran yang dulu kecil kini telah menjadi dewasa dan siap memimpin salah satu tentara yang paling ditakuti saat itu. Pangeran Tus yang bakal mewarisi kedudukan sang ayah.
Dastan, Tus dan Garsiv, dan pamannya, Nizam merencanakan menyerang kota suci Alamut, mereka memyakini bahwa Alamut telah menjual senjata kepada musuh Persia. Dastan sukses memimpin serangan kejut pada Alamut dan setelah bertarung melawan prajurit Alamut, Dastan memperoleh pisau belati. Putri Alamut, Tamina, ditangkap dan setuju untuk menikahi Tus dalam rangka mencapai perdamaian.
Sharaman raja Persia mencela Tus, karena menyerang Alamut dan menyarankan bahwa Dastan, dari pada Tus yang menikahi Tamina, pangeran Dastan tanpa mengetahui memberikan hadiah jubah yangn telah diracuni,  yang diberikan kepadanya dari Tus untuk diserahkan pada ayahnya yang mendadak mati setelah memakai jubah itu. Dastan disalahkan telah membunuh raja, Dastan yang merasa dijebak oleh Tus akhirnya melarikan diri dari Alamut dengan putri Tamina dan dikejar-kejar oleh pangeran Garsiv. Di perkemahan pertama mereka, Tamina mencoba untuk membunuh pangeran Dastan dan merebut belati, Pada kesempatan itulah Dastan mengetahui bahwa belati itu bisa memutar waktu. Pada perjalanan pertama mereka, keduanya bertemu dengan penyelenggara perlombaan burung unta yang tidak jujur juga pengusaha yang menolak membayar pajak, Sheik Amar, dan rekannya dari Afrika ahli melemparkan pisau bernama Seso. Dastan menawarkan Tamina sebagai budak untuk perlengkapan, namun Amar mengkhianatinya karena dia tahu Dastan pembunuh raja. Dastan dan Tamina melarikan diri dan pulang ke Persia untuk pemakaman raja Sharaman, disinilah Dastan mencoba meyakinkan Nizam pamannya bahwa dia bukan pembunuh ayahnya. Dastan menyadari bahwa Tamina telah mengambil pisau belati itu akan tetapi, dia melihat bahwa tangan Nizam terbakar. Tiba – tiba Garsiv dan penjaga kota datang dan mencoba menangkap Dastan, terpaksa Dastan harus melarikan diri.
Dastan diberi tahu oleh Tamina bahwa saudara jahat raja, Nizam adalah pembunuh raja. Ketika dia mengetahui semua tentang belati itu dari Tamina, Dastan menyadari mengapa Nizam menginginkan belati arloji pasir waktu itu, supaya Nizam bisa  kembali ke masa lalu dan membiarkan Sharaman mati diterkam singa buas, supaya dia bisa menjadi raja Persia. Dia menciptakan kebohongan bahwa Alamut menjual senjata kepada musuh Persia supaya dia bisa merampas belati arloji pasir. Akan tetapi, pembukaan arloji pasir bisa mengakibatkan apokaliptik badai pasir yang bisa menghancurkan dunia. Sementara itu, Nizam mencoba meyakinkan Garsiv dan Tus bahwa Dastan mencoba menggulingakan dan membunuh mereka namun  tidak berhasil, pada  akhirnya dia menyewa Hassansins, yaitu suatu kelompok pembunuh profesional yang dulu bekerja sebagai pembunuh royalti orang Persia, untuk membunuh Dastan.
Dalam perjalanan Dastan dan Tamina dingakap lagi oleh Sheik Amar dan Seso, mencoba membangun kembali bisnisnya dengan menyerahkan mereka kepada karunia besar. Namun pada malam itu, ketika semuanya terlelap, Pemimpin Hassansin menyerang mereka dengan ular berbisa. Banyak orang yang mati akibat penyerangan itu, akan tetapi Dastan menggunakan belatinya untuk membunuh semua ular dan menyelamatkan semuanya. Di keesokan harinya, Dastan dan Tamina yang bersama kelompok Sheik dan Seso pergi ke tempat suci rahasia di gunung dekat India untuk  menyimpan belati itu. Namun, mereka dihadang pasukan yang dipimpin oleh Garsiv. Dastan mencoba meyakinkan saudaranya bahwa dia tidak besalah, sayangnya Hassansin datang dang menyerang mereka dan Garziv meninggal dalam pertempuran. Serangan Hassansin, membunuh hampir semua orang dari kelompok, sementara itu Dastan dan Tamina pegi diam-diam ke tempat suci yang rahasia untuk menyembunyikan belati itu. Tamina mengatakan dia bersedia memberikan hidupnya untuk melindungi belati itu, tetapi Dastan menghentikan dia dan mengatakan bahwa dia tidak bersedia Tamina mati. Mereka berbagi diam dan romantis momen, namun tiba –tiba  pemimpin Hassansin menmerebut belati dari Tamina. Tetapi, Dastan dilindungi oleh Garsiv dari Hassansin yang terakhir, Garsiv setelah itu meninggal oleh karena lukanya.
Mereka kembali ke Alamut untuk mengungkapkan kebenaran tentang Nizam dan belati waktu kepada Tus. Mereka mengetahui bahwa belati telah diincar oleh Hassansin yang membunuh Garsiv. Seso bersuka rela untuk membantu mengalahkan Hassansin dan menyelamatkan belati itu. Dalam pertarungan Seso berhasil mengalahkan hassasin namun dia terluka parah. Dia berhasil melemparkan belati itu kepada Dastan sebelum dia menyerah oleh karena lukanya. Dastan menghadapi Tus dan menceritakan bahwa belati itu berguna dan membunuh dirinya sendiri, Tus memutar balik waktu dan Dastan hidup kembali dan menyadari Dastan tidak besalah. Namun tiba - tiba  Nizam datang dan membunuh Tus kemudian menyuruh Hassansin untuk membunuh Dastan. Belati sekali lagi berhasil direbut  Nizam, Beruntung Dastan bisa mengalahakan Hassansin dengan pertolongan Tamina. Nizam pergi ke gua arloji pasir dibawah kota Alamut. Dastan dan Tamina mencoba mengambil jalan tersembunyi sebuah terowongan bawah tanah. Peminpin Hassasin menghadang mereka, pertarungan pun tidak terhindarkan, mereka berhasil melukai sang peminpin dan mati jatuh kedalam jurang, Dastan dan Tamina berciuman untuk yang pertama kalinya. Mereka menemui Nizam sebelum dia menusuk arloji pasir dengan belati itu, tetapi dia melempar Tamina dan di tepian jurang. Dastan memegang meraih Tamina mengetahui dia tidak bisa menghentikan Nizam dan menyelamatkan Tamina, Tamina memberitahu Dastan untuk melepaskan dirinya karena ini adalah takdir dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi Dastan tidak rela melepaskan dia. Tamina mengaku dia mencintai Dastan, berharap mereka bisa bersatu dan melepaskan menjatuhkan Tamina untuk kematiannya dan mengkorbankan dirinya supaya Nizam dihentikan. Bersedih hati, Dastan melihat kejatuhan Tamina. Didorong untuk bertempur, Dastan berhasil menarik diri dari jurang itu. Nizam menusuk arloji pasir dengan belati, tetapi Dastan meraih terus dan membuka belati, daripada mengaktifkannya, menyebabkan arloji pasir mengalir dengan bebas, daripada menghancurkan dunia. Time berulang kembali dimana Dastan menemukan belati, sekarang sepenuhnya menyadari semua yang telah terjadi.
Dastan menghentikan pengeungan kota Alamut, mengungkapkan pengkhianatan Nizam, Nizam mencoba menyerang Dastan, namun sebelum berhasil melukai Dastan Nizam terbunuh oleh Tus. Setelah meminta maaf karena menggeladah kota Tamina, Tus menyarankan bahwa mungkin Tamina harus menjadi istri Dastan sebagai tanda yang baik. Pangeran Dastan mengembalikan belati waktu kepada Tamina, yang merubahkan pandangan Tamina kepada Dastan. Kemudian,mereka berdua jalan bersama, dan Dastan dan Tamina melakukan percakapan kecil, di mana Dastan mengisyaratkan pengetahuannya kekuasaan Belati itu dan Tamina mengatakan bahwa ia berharap untuk masa depan bersamanya.