Lifestyle Topi Semakin Populer

Topi  pada dasarnya berfungsi untuk melindungi kepala dari terik matahari, sekarang menjelma menjadi aksesori yang disukai para wanita. Topi dikenakan di acara formal ataupun pada waktu pergelaran para desainer di pekan mode. Topi warna hitam semakin populer dan menjadi tren untuk para pencinta mode.

Dulu topi tidak begitu diperhatikan karena fungsinya hanya mampu melindungi kepala dari terik matahari. Bentuknya pun lebih banyak ditujukan untuk kaum pria, terutama bagi para pria yang memiliki aktivitas di lapangan. kadang bisa berguna juga untuk menunjang penampilan agar terlihat lebih jantan dan bergaya.

Tapi sekarang, topi punya daya tarik tersendiri sejak Royal Wedding Kerajaan Inggris beberapa waktu lalu. Waktu itu sejumlah anggota keluarga kerajaan memakai topi bergaya Victorian.Kemudian Kate Middleton yang selalu bepenampilan dengan topi ala Victorian ke mana pun Kate Middleton melakukan perjalanan. “Kate punya gaya orisinal dan mampu membawakan citra topi dengan sangat baik,” puji Peter Whiteley, direktur perusahaan label independen London.

Keberadaan topi menjadi salah satu aksesori yang memberikan nilai lebih pada gaya busana. Keberadaan topi berwarna hitam kini menjadi aksesori wajib yang ada di dalam lemari pakaian. Misalnya black hat atau topi hitam, yakni bowler hat, giant bowler, brigitte bardot style black hat, atau trapper hat. Biasanya topi hitam dipilih untuk mereka yang percaya diri.

Bebarapa selebriti yang sering menggunakan topi hitam seperti Nicole Richie, Jessica Alba, dan Kate Moss. Selain itu, Kate Middleton menggunakan topi hitam untuk melengkapi penampilannya yang elegan.

Sementara itu, di Inggris, topi berhias bunga dan pita adalah wajib bagi kaum hawa. Seperti Victoria Beckham yang lebih memilih topi bulat berhias bunga dari Phillip Treacy untuk menghadiri upacara pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton pada tahun lalu. Padahal di New York dan Los Angeles, Victoria tidak pernah terlihat menggunakan topi. Tidak hanya Victoria, penyanyi Joss Stone  juga yang kerap bergaya ala hippies, mengubah penampilan menjadi ala ladylike  dengan menggunakan gaun merah berbolero, lengkap dengan topi berpalet krem.

Topi juga terlihat “mampir” di kepala cantik milik Tara Palmer-Tomkinson yang mengenakan dress berwarna biru. Topi yang dikenakan  oleh para wanita Inggris tidak seperti topi pada umumnya, tetapi tampil cantik dengan berbagai hiasan yang menyertainya, dari bunga, pita, hingga renda. Topi juga telah menjadi bagian dari gaya berbusana wanita Inggris sejak dulu. 

“Kami orang Inggris dan topi adalah kebiasaan kami,” ujar Shirley Hex, milliner yang sering membuat topi untuk Ratu Elizabeth dan Putri Diana.“ Seperti busana juga di Inggris, topi menjadi simbol status dan mencerminkan karakter pemakainya,” ujar Hex.

Di Inggris, topi memiliki tren tersendiri,  bahkan bisa terus menjadi referensi gaya. Kesukaan masyarakat Inggris dalam memakai topi di setiap kesempatan juga menjadi dasar karakter Mad Hatters di cerita “Alice in Wonderland”. Namun, tidak hanya itu, Hex mengatakan kebiasaan masyarakat Inggris menggunakan topi sebenarnya berkaitan dengan kondisi cuaca yang tidak menentu. “Kadang panas, kadang berangin, kadang hujan. Agar praktis, kami menggunakan topi,” ujarnya.

 Selain karena faktor cuaca, fashionista Inggris , terutama mereka yang berada di lingkup kerajaan, ikut berkontribusi mempertahankan kebiasaan tersebut.

 “Di Inggris, topi memiliki sejarah panjang,” sebut Oriole Cullen, kurator pameran topi di Museum Victoria & Albert. “Wanita Inggris dianggap tidak berbusana lengkap kecuali mengenakan sarung tangan dan topi,” kata Cullen. Namun, desainer topi Phillip Treacy mengatakan bahwa harga topi-topi nan cantik memiliki nilai jual tinggi. “Beberapa koleksi topi saya dijual dengan harga lebih dari USD1.000 per buah,” ucapnya.

No comments: